Faktor Gangguan Belajar pada anak
GANGGUAN BELAJAR
Seiring
berjalannya proses belajar di kelas, seringkali guru menghadapi berbagai macam
masalah khususnya pada peserta didiknya. Hal yang paling mendasar ialah
mengenai gangguan belajar, pada kenyataannya anak dengan Gangguan Belajar mungkin mempunyai tingkat intelegensia yang sama atau
bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan teman sebayanya, tetapi sering berjuang untuk belajar
secepat orang di sekitar mereka.
Gangguan
belajar mencakup semua masalah yang timbul
waktu belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah. Gangguan belajar meliputi kesulitan belajar, gangguan pemusatan perhatian, gangguan daya ingat, disleksi, diskalkulia dan lain-lain. Terjadinya gangguan belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Oleh karenannya kita akan mengupas apa yang dimaksud dengan Gangguan Belajar, faktor-faktor yang menyebabkan, dan jenis-jenisnya.
waktu belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah. Gangguan belajar meliputi kesulitan belajar, gangguan pemusatan perhatian, gangguan daya ingat, disleksi, diskalkulia dan lain-lain. Terjadinya gangguan belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Oleh karenannya kita akan mengupas apa yang dimaksud dengan Gangguan Belajar, faktor-faktor yang menyebabkan, dan jenis-jenisnya.
Proposal Ini sengaja kami buat guna
mengetahui :
1.
Apakah Pengertian Gangguan Belajar.
2.
Apakah Faktor-Faktor Penyebabnya.
3.
Apakah Jenis-Jenis Penyebabnya.
Pengertian Gangguan Belajar
Gangguan Belajar (Learning Disorder) adalah suatu
gangguan neurologis yang mempengaruhi kemampuan untuk menerima, memproses,
menganalisis atau menyimpan informasi. Masalah yang terkait dengan kesehatan
mental dan gangguan belajar yaitu kesulitan dalam membaca, menulis, mengeja,
mengingat, penalaran, serta keterampilan motorik dan masalah dalam matematika.
Terdapat berbagai jenis pengertian akan gangguan
belajar diantaranya adalah :
National Joint Comitte on Learnig Disablities (NJLD) mengeluarkan definisi
tentang kesulitan belajar adalah :“Kesulitan belajar adalah istilah generik
(umum atau lazim) yang merupakan kelompok kelainan yang heterogen yang
termanifestasi sebagai kesulitan yang bermakna dalam memperoleh dan menggunakan
kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, menulis, mengeluarkan pendapat dan
matematika. Kelainan lain adalah intrinsik dari individu dan disebabkan karena
disfungsi sistem syaraf pusat. Kesulitan belajar ini dapat menyertai kelainanlain
seperti kelainan sensoris, retardasi mental, kelainan sosial danemosional atau
pengaruh lingkungan (seperti perbedaan budaya,atau intruksi yang salah dan
faktor psikolinguistik), tapi bukan akibat langsung dari kelainan atau pengaruh
tersebut.
The United States Of Education (USOE) tahun 1977
mengeluarkan definisi gangguan belajar yang dikenal dengan Public Law (PL),
yang hampir identik dengan definisi yang dikemukakan oleh National Advisory
Committee on Handicapped Children pada tahun 1967.Definisi itu adalah sebagai
berikut: “Kesulitann belajar khusus adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih
dari proses psikologi dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa
ujaran atau tulisan. Gangguan tersebut mungkin menampakkan diri dalam mengeja,
atau berhitung.Batasan tersebut mencakup kondisi-kondisi seperti
gangguanperseptual, luka pada otak, disleksia, dan afasia perkembangan.Batasan
tersebut tidak mencakup anak-anak yang memiliki problema belajar yang penyebab
utamanya berasal dari adanya hambatan dalam penglihatan, pendengaran, atau
cacat tubuh,hambatan karena retardasi mental, gangguan emosional, atau
kemiskinan lingkungan, budaya, atau ekonomi.
Slow Learner atau lambat
belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia
membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang
memiliki taraf potensi intelektual yang sama.
Faktor – faktor penyebabnya
1. Faktor genetik
Hampir semua orang tua menurunkan
sifat ke anak-anak mereka dengan presentase yang berbeda-beda. Jika dalam
riwayat hidup orang tua pernah mengalami gangguan belajar, sangat dimungkinkan
anaknya juga akan mengalami gangguan belajar. Faktor ini terjadi secara
genetik. Seorang ayah yang mengalami gangguan membaca pada waktu kecil dan baru
bisa membaca lancar pada umur sembilan tahun, harus menerima kondisi anak yang
mengalami gangguan belajar yang sama, karena ayahnya pernah mengalaminya.
Menggali kembali dan mencari tahu merupakan tugas orang tua agar faktor dominan
tidak berlanjut.
2. Faktor
intelegensi
Gangguan belajar sering diderita
oleh anak yang mengalami anak-anak yang memiliki intelegensi rendah, bahkan
mungkin berintelegensi tinggi. Intelegensi dipengaruhi oleh gen, lingkungan,
dan latihan. Intelegensi pada anak masih mengalami perubahan yang akan lebih
stabil pada masa dewasa dan menurun pada usia lanjut. Perubahan intelegensi
dipengaruhi oleh faktor fisik, kesehatan, psikis, kematangan sosial, dan
emosional.
3. Perhatian
dan kegiatan
Anak dengan masalah kurangnya
perhatian akan mengalami masalah dalam belajar, karena dalam proses belajar
membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Hal ini dapat dicegah dengan cara melatih
anak dari waktu ke waktu secara berurutan setiap hari. Tapi, memaksanya dalam
waktu yang lama tidak efektif dan dapat menimbulkan kebosanan. Ajak anak untuk
melakukan hal-hal yang menyenangkan buat anak yang masih dalam konteks belajar.
Sebelum memulai kegiatan belajar, guru maupun orang tua dapat melekukan
kegiatan menyanyi atau hal-hal yang disukai anak agar anak memiliki konsentrasi.
4. Kematangan
Perkembangan anak yang satu dengan
yang lain berbeda-beda, ada yang lemah dalam satu aspek perkembangan, ada juga
yang lemah terdapat aspek yang lainnya. Meskipun memiliki usia yang berbeda,
tapi tetap memiliki kematangan yang berbeda. Dengan memberikan pembelajaran
dengan tingkat kemampuan anak merupakan cara yang efektif.
5. Emosi
Emosi yang labil, sedih, marah, atau
kecewa merupakan faktor yang menyebabkan anak malas dalam belajar. Perasaan
takut dan kecewa akan menghambat anak untuk bisa berkonsentrasi. Emosi dengan
penuh kegembiraan dan tanpa ketegangan akan mempermudah anak untuk semangat dan
memiliki motivasi untuk belajar.
Jenis-Jenis
gangguan belajar
Beberapa
jenis gangguan belajar adalah :
1.
Disleksia
(Dyslexia): adalah gangguan belajar yang mempengaruhi membaca dan /atau
kemampuan menulis. Ini adalah cacat bahasa berbasis di mana seseorang memiliki
kesulitan untuk memahami kata-kata tertulis.
2.
Diskalkulia
(Dyscalculia): adalah gangguan belajar yang mempengaruhi kemampuan matematika. Seseorang
dengan diskalkulia sering mengalami kesulitanmemecahkan masalah matematika dan
menangkap konsep-konsep dasar aritmatika.
3.
Disgrafia
(Dysgraphia): adalah ketidakmampuan dalam menulis, terlepas darikemampuan untuk
membaca. Orang dengan disgrafia sering berjuang denganmenulis bentuk surat atau
tertulis dalam ruang yang didefinisikan. Hal ini juga bisa disertai dengan
gangguan motorik halus.
4.
Gangguan
pendengaran dan proses visual : adalah gangguan belajar yang melibatkan
gangguan sensorik, yaitu perubahan dalam persepsi derajat serta jenis reaksi
seorang yang diakibatkan oleh meningkat, menurun atau hilangnya rangsang indra.
Meskipun seoang anak mungkin dapat melihat dan / atau mendengar secara normal,
gangguan ini menyulitkan mereka dari apa yang mereka lihat dan dengar. Mereka
akan seringmemiliki kesulitan dalam pemahaman bahasa, baik tertulis atau
auditori (atau keduanya).
5.
Ketidakmampuan
belajar nonverbal : adalah gangguan belajar dalam masalah dengan visual-spasial
yaitu sulit dalam membedakan/mengenal warna, bentuk, serta rancang bangun, dan
motorik, serta keterampilan organisasi, yaitu seorang murid kurang mampu untuk
bekomunikasi dengan hal yang berbentuk isarat, symbol, gaya bahasa. Umumnya
mereka mengalami kesulitan dalam memahami komunikasi nonverbal dan interaksi,
yang dapat mengakibatkan masalah sosial.
Gangguan
bahasa spesifik : adalah gangguan perkembangan yang mempengaruhi penguasaan
bahasa dan penggunaan.
Baca juga : Kebutuhan dan Keinginan Orang Dewasa
Referensi
Aziz, Rina Utami. 2006. Jangan biarkan anak kita
berkesulitan belajar. Solo:Tiga serangkai.
Faktor Gangguan Belajar pada anak
Reviewed by
Admin
on
11:54
Rating: